Sperma merupakan salah satu aset yang paling berharga
bagi kesuburan pria, karena sperma membawa sifat-sifat pemiliknya yang
diteruskan kepada keturunannya melalui proses reproduksi.
Kualitas sperma yang dihasilkan pria dipengaruhi oleh kondisi
kesehatannya selama proses pembentukan sperma. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas sperma adalah asupan nutrisi yang diperoleh dari
makanan.
Ibaratnya pupuk bagi tanaman maka zat gizi dalam makanan akan menjaga agar sperma tetap menjadi bibit unggul pria.
Penelitian yang dilakukan oleh dr. Jorge Chavarro, seorang
asisten profesor dari Harvard School of Public Health, mengungkapkan
bahwa konsumsi lemak trans (trans fat) berkorelasi langsung dengan
konsentrasi sperma.
Dalam pertemuan tahunan American Society for Reproductive
Medicine di Orlando pada Oktober tahun lalu, seperti dikutip dari jurnal
kesehatan Fertility and Sterility, "Semakin tinggi asupan lemak trans maka semakin rendah konsentrasi sperma seorang pria."
Lemak jenis ini banyak dijumpai pada makanan siap saji (fast food). Oleh karena itu untuk menjaga konsentrasi sperma tetap normal sebaiknya Anda menghindari makanan siap saji.
Indikator kesuburan sperma lainnya adalah pergerakan (motility)
sperma dalam membuahi sel telur. Kaitan pengaruh asupan makanan
terhadap pergerakan sperma dijelaskan oleh peneliti lainnya dari Harvard
School of Public Health, Audrey Gaskins.
Dalam forum yang sama dengan Chavarro, Ia memaparkan hasil penelitiannya bahwa prudent diet yaitu pola makan sehat yang kaya asupan ikan, buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, dan gandum utuh (whole grain) terbukti mampu meningkatkan pergerakan sperma.
Sebaliknya western diet yang mengandung banyak daging merah, karbohidrat refinasi (refined carbs), manisan, dan minuman energi memiliki efek buruk terhadap pergerakan sperma.
Selain pergerakan dan konsentrasi sperma, indikator kesuburan
sperma adalah bentuk (morfologi) sperma. Dr. Spence Pentland, seorang
Fellow of the American Board of Oriental Reproductive Medicine dalam
situs pribadinya menjelaskan bahwa makanan yang kaya akan anti oksidan
mampu mencegah kerusakan sperma akibat radikal bebas.
Sumber : Kotak Kecil Inspirasiku
29 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar